Selalu Menjaga Amanah Pelanggan

Keris Carito Keprabon Wos Wutah Meteorid

10 Dilihat

Rp6,500,000

Manusia, layaknya lakon yang memainkan peran dalam drama kehidupan mereka sendiri, hidup di dunia fana yang penuh dengan misteri. Dalam dunia yang tak pernah memberi tahu kapan akhirnya tiba, manusia hanyalah pelaku yang bermain di atas panggung waktu yang terus berputar.
Setiap langkah dan setiap keputusan, semua sudah tertulis dalam skenario yang telah dirancang oleh Sang Pencipta. Di atas panggung ini, mereka menari mengikuti irama takdir, mencoba memahami peran yang diberikan, dan menjalani cerita yang telah ditentukan sejak awal keberadaan nya.

Di sinilah letak kehebatan leluhur kita, sosok yang mampu mencapai kejernihan pikiran sehingga menciptakan sebilah pusaka dengan dhapur yang dikenal sebagai Carita Keprabon.
Carita mengacu pada sesuatu yang sedang berjalan, sebuah peristiwa, atau gambaran sifat manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti halnya manusia yang dalam hidupnya memainkan alur cerita dan lakon mereka sendiri, pusaka ini juga merepresentasikan perjalanan hidup dan keputusan yang diambil.

Sedangkan Keprabon, yang berasal dari kata Prabu berarti Raja atau Ratu, adalah simbol kepemimpinan yang menjadi panutan masyarakat Jawa. Kepemimpinan ini bukanlah tentang kekuasaan yang harus dipuja, melainkan tentang tanggung jawab dan keteladanan dalam memimpin.
Maka, melalui keris Carita Keprabon, nenek moyang kita menyisipkan pesan luhur tentang kehidupan, tentang peran, dan tanggung jawab manusia di atas panggung dunia yang fana ini.

Stok habis

Alasan berbelanja di Sejarahbudaya.Com
  • Pesanan sebelum jam 2 siang akan diproses dihari yang sama
  • Garansi uang kembali
  • Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
  • Deskripsi
  • Ulasan (0)
  • Deskripsi
    Berat1500 gram
    SKUPRB03
    Kategori
    Tag, , , ,

    Keris Carito Keprabon Wos Wutah Meteorid

    Manusia, layaknya lakon yang memainkan peran dalam drama kehidupan mereka sendiri, hidup di dunia fana yang penuh dengan misteri. Dalam dunia yang tak pernah memberi tahu kapan akhirnya tiba, manusia hanyalah pelaku yang bermain di atas panggung waktu yang terus berputar.
    Setiap langkah dan setiap keputusan, semua sudah tertulis dalam skenario yang telah dirancang oleh Sang Pencipta. Di atas panggung ini, mereka menari mengikuti irama takdir, mencoba memahami peran yang diberikan, dan menjalani cerita yang telah ditentukan sejak awal keberadaan nya.

    Di sinilah letak kehebatan leluhur kita, sosok yang mampu mencapai kejernihan pikiran sehingga menciptakan sebilah pusaka dengan dhapur yang dikenal sebagai Carita Keprabon.
    Carita mengacu pada sesuatu yang sedang berjalan, sebuah peristiwa, atau gambaran sifat manusia dalam kehidupan sehari-hari.
    Seperti halnya manusia yang dalam hidupnya memainkan alur cerita dan lakon mereka sendiri, pusaka ini juga merepresentasikan perjalanan hidup dan keputusan yang diambil.

    Sedangkan Keprabon, yang berasal dari kata Prabu berarti Raja atau Ratu, adalah simbol kepemimpinan yang menjadi panutan masyarakat Jawa. Kepemimpinan ini bukanlah tentang kekuasaan yang harus dipuja, melainkan tentang tanggung jawab dan keteladanan dalam memimpin.
    Maka, melalui keris Carita Keprabon, nenek moyang kita menyisipkan pesan luhur tentang kehidupan, tentang peran, dan tanggung jawab manusia di atas panggung dunia yang fana ini.

    Filosofi

    Menurut pitutur lisan, pada masa lampau, hanya mereka yang berasal dari trah darah biru atau ningrat yang diizinkan memiliki dan menyimpan keris Carita Keprabon. Keris ini dianggap sebagai pusaka ningrat yang menjadi milik para priyayi, simbol status dan kehormatan di kalangan bangsawan.
    Namun Uniknya, ada kepercayaan bahwa pemilik keris carita keprabon biasanya memelihara burung Gelatik Jawa sebagai pasangan atau klangenan bagi sang mbahurekso keris tersebut.

    Luk sebelas pada keris ini memiliki makna yang begitu dalam. Angka sebelas, yang terdiri dari dua angka satu berjajar, melambangkan kemanunggalan Gusti. Jika dijumlahkan, angka tersebut menjadi dua, yang mencerminkan sifat dikotomis namun tetap dalam keseimbangan dan keselarasan.
    Angka dua ini juga merepresentasikan dualitas kehidupan manusia, di mana segala sesuatu yang terjadi merupakan hasil dari sebab-akibat perbuatan manusia sendiri, atau yang dikenal sebagai karma. Dengan demikian, keris Carita Keprabon bukan hanya sekadar pusaka biasa, melainkan juga menyimpan filosofi tentang kehidupan, tentang kepemimpinan, dan konsekuensi dari setiap tindakan.

    Pusaka Carita Keprabon memiliki makna yang begitu menggetarkan hati, sarat akan filosofi kehidupan dan kepemimpinan yang luhur. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menjadikannya buruan para kolektor, yang memahami kedalaman arti dan sejarah yang terukir dalam setiap luk nya. Kini, pusaka ini kami maharkan kepada panjenengan yang ingin menjadi bagian dari perjalanan sejarah yang abadi, sebuah warisan yang tidak hanya menyimpan keindahan, tetapi juga kearifan yang tak ternilai.

    Keterkaitan Wuku Dan Weton Yang Cocok

    Wuku Warigagung, Dewanya sanghyang Mahayekti = berat tanggungannya, berkeinginan. Tunggulnya : di belakang = rejekinya dibelakang hari. Pohonnya : cemara = ramah bicaranya, lemah lembut perintahnya dan dihormati. Burungnya : Betet = keras kemauannya, pandai mencari kehidupan. Gedungnya dua buah di muka dan di belakang = ikhlasnya hanya setengah, jiwanya labil. Keris yang Cocok : Carito Keprabon.Weton Yang cocok : Selasa Wage Dan Jumat Pon

     

    Keterangan Keris

    • Kode : PRB 03
    • Dhapur : Carito Keprabon
    • Pamor: Wos Wutah meteorid
    • Tangguh : Pengging
    • Warangka : Ladrang Solo
    • Kayu : Timoho Iras
    • Panjang : 34 cm

    CS : 085733804499

    Ulasan (0)

    Ulasan

    Belum ada ulasan.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Keris Carito Keprabon Wos Wutah Meteorid
    Rp6,500,000
    ×

    Shopping Cart

    Tidak ada produk di keranjang.

    Kembali ke toko