Keris Karno Tinanding Pamor Buntel Mayat Madura Sepuh
Rp4,900,000
Adapun makna filosofi dari Buntel Mayat adalah harapan agar pemiliknya selalu memiliki semangat dalam memperjuangkan hidupnya, merambat naik terus menuju puncak cita-citanya, seperti yg disimbolisasikan pada Pamor Buntel Mayat yg berbentuk lilitan merambat naik hingga di ujung bilah.
Stok habis
Alasan berbelanja di Sejarahbudaya.Com
- Pesanan sebelum jam 2 siang akan diproses dihari yang sama
- Garansi uang kembali
- Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Berat | 2000 gram |
---|---|
SKU | GUS02 |
Kategori | Keris Kuno |
Tag | filosofi keris karno tinanding, filosofi pamor buntel mayat, keris karno tinanding, pamor buntel mayat |
Keris Karno Tinanding Pamor Buntel Mayat Madura Sepuh
Keris Karno Tinanding merupakan dhapur keris yang bentuknya unik, mempunyai kembang kacang dikedua sisinya. Dhapur Karno Tinanding juga tergolong dhapur pemilih karena dari angsar yang dipercaya para pecinta tosan aji.
Filosofi Keris Karno Tinanding
Kisah Dalam Pewayangan : Karno Tinanding adalah Sebuah Pertempuran Dua Saudara Kandung Se Ibu tapi berlainan Ayah. Sama-sama Sakti, sama-sama pintar dalam memanah. Sama-sama mempunyai senjata Sakti dari Dewa. Kunti Nalibronto hanya bisa meneteskan air mata melihat kedua putranya saling bertempur.
Sebelum pertempuran Baratayuda dimulai kedua ksatria ini pernah dipertemukan oleh Ibunya. Seorang Ibu yang lembut dan bijaksana ini rela bersimpuh di kaki Karno meminta ampun atas penderitaan karno karena telah dibuangnya dan memohon untuk bergabung dengan saudaranya di Pandawa atau Amarta.
Karena Kunti tahu benar kalau pertempuran Baratayuda benar terjadi maka hanya Karnolah yang mampu menghadapi Arjuno, itu berarti kedua putranya akan saling berhadapan dengan arifnya pula Karno memohon maaf tidak bisa bergabung dengan Pandawa karena beberapa alasan :
“Ibu, sama sekali saya tidak dendam atas perlakuan Ibu kepadaku, hanyutnya aku di sungai gangga sampai aku besar sekarang ini adalah garis hidupku. Aku menjadi Adipati dan hidup bahagia adalah karena Prabu Duryudono, aku tidak mau disebut Satria Pengecut hanya muncul ketika ada kesenangan tapi lari dari kesusahan. Apa kata dewa kalau aku nanti bergabung dengan Pandawa. Suatu saat seandainya aku harus bertempur dengan adikku Arjuno itu juga sudah kehendak para dewa. Sekali lagi saya mohon maaf ibu, Nyuwun Agunging Wiloso. Biarkan aku menentukan hidupku Sendiri. “Kata Basukarno”.
Arjuno juga hanya bisa tertunduk menangis. Walau bagaimanapun Karno adalah kakaknya meskipun lain ayah, rasa menyesal yang mendalam telah mengusir dari pendadaran siswa sukolimo. Tangis Kunti semakin menjadi mendengar Jawaban Karno apalagi melihat kedua putranya itu saling berpelukan. Ketiganya larut dalam tangis kebahagiaan, kesedihan, keharuan, kebingungan hanya bisa berpelukan satu sama lain.
Pamor Buntel Mayat
Adapun makna filosofi dari Buntel Mayat adalah harapan agar pemiliknya selalu memiliki semangat dalam memperjuangkan hidupnya, merambat naik terus menuju puncak cita-citanya, seperti yg disimbolisasikan pada Pamor Buntel Mayat yg berbentuk lilitan merambat naik hingga di ujung bilah.
Dalam perjalanannya terjadi kesalahpahaman masyarakat awam bahkan beberapa kolektor bahwa pamor Buntel Mayat disamakan dengan Buntel Mayit. Dalam bahasa Jawa, Mayat berarti miring & Mayit berarti tubuh orang yang sudah meninggal (jenazah). Kemudian dicampurkan dalam bahasa Indonesia Buntel Mayat itu adalah buntelan kain kafan pembungkus jenazah. Kemudian dikembalikan ke bahasa Jawa jadilah Buntel Mayit. Ini kesalahpahaman!
Kesalahpahaman ini menyebabkan banyak dijumpai keris dengan Pamor Buntel Mayat dilarung atau dibuang karena si pemilik merasa ketakutan saat menerima warisan keris ini. Kemudian ada pula mitos bahwa keris dengan pamor ini sangat pemilih, orang yang tidak cocok bisa sakit bahkan meninggal.
Padahal tuah Tosan Aji dengan pamor ini adalah untuk membantu meningkatkan rejeki pemiliknya, walaupun memang kebanyakan bilah Tosan Aji dengan pamor ini cenderung memilih pemilik yang sesuai dengannya, sebelum benar-benar memancarkan energi aura yang membantu pemilik mencapai cita-citanya.
Tag Koleksi keris karno tinanding, pamor keris, seharah budaya
Ulasan
Belum ada ulasan.