Keris Megantoro Luk 7 Pamor Wos Wutah
Rp5,500,000
Keris Megantoro Luk 7 Pamor Wos Wutah
TANPA kita sadari, seringkali orang menganggap negatif segala sesuatu yang tidak dikenal dan belum dipelajari serta diketahuinya secara baik dan benar. Apalagi yang berkaitan dengan keyakinan.
Seperti halnya pemahaman akan keris yang merupakan manifestasi keyakinan Jawa dianggap oleh orang-orang beragama Samawi, jauh dari ajaran religiusitas. Bahkan ada kesan harus dijauhi.
Bisa jadi ini adalah hal yang umum, tapi bisa juga merupakan hasil rekayasa penjajah yang hendak mencerabut budaya bangsa dari akar rumputnya, sehingga budaya yang ada tidak mengakar di masyarakat.
Demikianlah yang terjadi dengan budaya pakerisan di bumi Nusantara.
Untuk inilah saya mencoba melihat keris dalam proporsi yang benar dalam pemahaman sebenarnya sebagai suatu piyandel atau keyakinan Jawa yang masih abstrak dan diwujudkan berupa sipat kandel seperti keris, tombak, serta bentuk tosan aji lainnya.
Keris sering dianggap tidak menguntungkan bagi pengembangan iman. Padahal di dalam keris terkandung pemaknaan hidup yang sarat dengan ajakan untuk mewujudkan semangat pemahaman akan iman secara nyata dan membumi, agar menumbuhkan keharuman nama pada pemiliknya.
Seperti pada keris Megantoro luk 7 ini
Dhapur keris Megantoro menitipkan pesan kepada pemiliknya, untuk memiliki hati yang lapang dan berjiwa besar, selapang angkasa raya.
Stok 1
Alasan berbelanja di Sejarahbudaya.Com
- Pesanan sebelum jam 2 siang akan diproses dihari yang sama
- Garansi uang kembali
- Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
SKU | GT 144 |
---|---|
Kategori | Keris Kuno |
Tag | Keris, kuno, megantoro, sepuh |
Keris Megantoro Luk 7 Pamor Wos Wutah
TANPA kita sadari, seringkali orang menganggap negatif segala sesuatu yang tidak dikenal dan belum dipelajari serta diketahuinya secara baik dan benar. Apalagi yang berkaitan dengan keyakinan.
Seperti halnya pemahaman akan keris yang merupakan manifestasi keyakinan Jawa dianggap oleh orang-orang beragama Samawi, jauh dari ajaran religiusitas. Bahkan ada kesan harus dijauhi.
Bisa jadi ini adalah hal yang umum, tapi bisa juga merupakan hasil rekayasa penjajah yang hendak mencerabut budaya bangsa dari akar rumputnya, sehingga budaya yang ada tidak mengakar di masyarakat.
Demikianlah yang terjadi dengan budaya pakerisan di bumi Nusantara.
Untuk inilah saya mencoba melihat keris dalam proporsi yang benar dalam pemahaman sebenarnya sebagai suatu piyandel atau keyakinan Jawa yang masih abstrak dan diwujudkan berupa sipat kandel seperti keris, tombak, serta bentuk tosan aji lainnya.
Keris sering dianggap tidak menguntungkan bagi pengembangan iman. Padahal di dalam keris terkandung pemaknaan hidup yang sarat dengan ajakan untuk mewujudkan semangat pemahaman akan iman secara nyata dan membumi, agar menumbuhkan keharuman nama pada pemiliknya.
Seperti pada keris Megantoro luk 7 ini
Dhapur keris Megantoro menitipkan pesan kepada pemiliknya, untuk memiliki hati yang lapang dan berjiwa besar, selapang angkasa raya.
Pesan ini mengajarkan bahwa dengan kelapangan hati, manusia akan menjadi seorang ksatria sejati yang mampu meraih banyak hikmah dalam kehidupannya.
Kelapangan hati menjadi kunci utama untuk menapaki jalan kehidupan dengan penuh kebijaksanaan dan pengertian.
Filosofi
Keris Megantoro luk tujuh yang dalam bahasa Jawa disebut “Pitu,” memiliki makna tersendiri. “Pitu” melambangkan “Pitulungan” atau pertolongan, sebuah simbol bahwa pusaka ini akan senantiasa membawa pertolongan bagi pemiliknya dan sebaliknya, mendorong pemiliknya untuk senantiasa membantu sesama.
Ini menggambarkan pentingnya hubungan sosial yang harmonis dan saling membantu di antara manusia.
Angsar yqng dipercaya dari keris dhapur Megantoro mencakup kewibawaan, keselamatan, dan dukungan dalam mencapai keinginan atau cita-cita.
Dengan merawat keris Megantoro, pemiliknya diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama dan menjalani hidup penuh kedamaian.
Bahkan dalam perhitungan jawa keris diselaraskan dengan hari lahir. Dan keris Megantoro ini selaras dengan orang yang memiliki hari lahir selasa wage dan jumat pahing.
Pusaka ini akan kami maharkan kepada orang yang ingin menjadi bagian sejarah dari keris megantoro ini.
Trimakasih salam sejarah dan salam budaya.
Keterikatan dengan Wuku Dan Weton
Wuku Tambir, Dewanya Sanghyang Batara Syiwa = lahir dan batinnya terkadang berlainan, egois dan senang pamer. Pohonnya : Upas = bukan tempat perlindungan, tajam perkataannya. Burungnya : prenjak = suka membuat isu, Gedungnya tiga tertutup semua = tidak dapat kaya hanya setengah-setengah saja. Keris yang Cocok : Megantoro, Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Lajer .Weton Yang cocok : Rabu Pahing Dan Minggu Legi
Keterangan Keris
- Kode Keris : GT144
- Dhapur : Megantoro Luk 7
- Pamor : wos Wutah Meteorid
- Tangguh : Pengging
- panjang : 33 Cm
- Warangka : Gayaman Jogja
- Kayu : Trembalo
Admin sejarahbudaya 0857 3380 4499
Ulasan (0)
Tinggalkan Balasan

Ulasan
Belum ada ulasan.