Keris Sengkelat Pamor Wos Wutah Tundung Madiun

Keris Sengkelat merupakan dhapur keris yang sangat fenomenal, dibalik keris yang sangat fenomenal ini memiliki cerita yang dapan menjadi pengingat bagi kita semuanya. Cerita tentang pertarungan antara keris sengkelat melawan keris sabuk inten dan nogo sosro merupakan gambaran dari kondisi masyarakat majapahit pada waktu itu sedang mengalami perpecahan. Keris nogo sosro yang melambangkan penguasa dan keris sabuk inten yang melambangkan pengusaha yang memiliki hubungan sangat harmonis. Hal itu yang membuat keris sengkelat yang mewakili masyarakat bawah ( rakyat kecil ) menjadi meradang dan melakukan perlawanan.

Filosofi Keris Sengkelat

Nama keris sengkelat adalah singkatan dari ” sengkel atine” atau ” sengkeling ati ” artinya jengkel hatinya ( marah/kecewa ). Keris Sengkelat diciptakan untuk mewakili kondisi rakyat majapahit pada waktu itu yang merasa tidak puas dengan kebijakan pemerintah atau penguasa yang lebih mengutamakan kepentingan kaum pemilik modal atau para pengusaha yang dilambangkan dengan adaya keris sabuk inten.

Kasiat Keris Sengkelat

Keris sengkelat memang diciptakan dengan tuah kewibawaan yang sangat ampuh untuk menandingi kekuatan keris nogo sosro dan keris sabuk inten, sehingga dalam wujud fisik keris sengkelat memang memiliki energi yang luar biasa. Kesan pertama saat mengeluarkan keris dari sarungnya adalah pancaran energi yang begitu luar biasa dari keris yang berluk 13 ini.

Keteangan

• Dhapur : Sengkelat
• Luk : 13
• Pamor : Wos Wutah
• Panjang Wilah : 37,2 cm
• Tangguh : Madiun
• Warangka : Ladrang Surakarta
• Pendok : Blewah
• Kode Keris : KAR826

Pamor Wos Wutah

Keris Wos Wutah bermakna beras melebihi tempatnya atau tumpah. Kondisi itu, mengacu literatur, di dalam pandangan masyarakat Jawa dianggap sebagai rezeki berlimpah. Konon, pemakai keris Wos Wutah memiliki tuah berkait kemakmuran, berkah, dan rezeki melimpah.