Keris Sengkelat Pamor Keleng Hurap Era HB VII
Rp8,555,000
Wuku Yang Cocok Di Dampingi Ageman Keris Sengkelat,
WUKU adalah nama sebuah siklus waktu yang berlangsung selama 1 pekan atau 1 minggu. Satu minggu terdiri dari tujuh hari sehingga satu siklus wuku terdiri 30 pekan yaitu 210 hari. Perhitungan wuku dalam bahasa Jawa disebut pawukon, perhitungan ini terutama masih digunakan di dalam adat Bali dan adat Jawa.
Stok 1
Alasan berbelanja di Sejarahbudaya.Com
- Pesanan sebelum jam 2 siang akan diproses dihari yang sama
- Garansi uang kembali
- Bisa COD - Bayar setelah barang sampai
Deskripsi
Ulasan (0)
Deskripsi
Keris Sengkelat Pamor Keleng Hurap Era HB VII
Ciri-Ciri Keris Sengkelat
Keris Sengkelat, adalah salah satu bentuk dhapur keris luk tiga belas. Ukuran panjang bilahnya sedang, dan memakai ada-ada, sehingga permukaannya nggigir sapi. Sengkelat memakai kembang kacang; ada yang memakai jenggot dan ada yang tidak; lambe gajah-nya hanya satu. Selain itu ricikan lainnya adalah sogokan rangkap ukuran normal, sraweyan, ri pandan, greneng, dan kruwingan.
Filosofi Keris Sengkelat
keris sengkelat berluk tiga belas. Angka tiga belas dalam khasanah jawa sebagai las-lasaning urip, akhir kehidupan. Kemana manusia setelah mati? kemana kalau tidak bersatu dengan Allah kembali. Itulah pakem dhapur keris luk yang disebut sebagai Mustikaning manembah intisari bersujud. Ada pemahaman lain bahwa lekuk tiga belas juga mempunyai arti tri welas; welas ing sesami, welas ing sato iwen, lan welas ing tetuwuhan. Semua ini diarahkan kepada keselarasan antara Aku manusia alam dan lingkungannya serta Allah.
Adapun angka 13 dalam tradisi jawa juga dianggap sebagai angka keramat. Angka 13 kadang oleh sebagian orang adalahi angka pembawa sial, namun demikian angka ini juga dipercaya sebagai penolak bala, angka tiga belas merupakan angka 1 dan angka 3, keduanya merupakan angka ganjil yang penuh makna. Angka 1 merupakan angka pertama, memiliki makna permulaan, tunggal dan ke-Esa-an yang mencerimkan Ketuhanan. Sedangkan angka 3 merupakan angka ganjil yang mencerminkan keseimbangan. Angka 3 adanya manusia yang selalu mempunyai sifat tiga perkara hidup. Misalnya; Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali, yakni waktu, ucapan dan kesempatan. Maka hendaknya dijaga supaya tidak ada sesal kemudian. Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu, yakni rejeki, umur dan jodoh, mintalah pada Tuhan dan terakhir ada 3 hal dalam hidup yang pasti, adalah tua, sakit dan mati, persiapkanlah dengan sebaik-baiknya karena jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.
Keterangan Keris
- Kode Keris : MK195
- Dhapur Keris : Sengkelat
- Luk : 13
- Pamor : Keleng
- Tangguh : Hamengkubuwono VII
Wuku Yang Cocok Di Dampingi Ageman Keris Sengkelat,
WUKU adalah nama sebuah siklus waktu yang berlangsung selama 1 pekan atau 1 minggu. Satu minggu terdiri dari tujuh hari sehingga satu siklus wuku terdiri 30 pekan yaitu 210 hari. Perhitungan wuku dalam bahasa Jawa disebut pawukon, perhitungan ini terutama masih digunakan di dalam adat Bali dan adat Jawa.
Ide dasar perhitungan menurut wuku ini adalah bertemunya dua hari dalam sistem pancawara atau dalam bahasa jawa disebut pasaran dan saptawara atau pekan/ minggu, menjadi satu.
Sistem pancawara atau pasaran terdiri dari lima hari, nama 5 hari pasaran Jawa : Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, sedangkan sistem saptawara atau minggu terdiri dari tujuh hari yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu.
Wuku Kurantil Simbol Dewanya Sanghyang Batara Langsur : pemarah.
Memanggul tunggul : akhirnya mendapat kesenangan hidup.
Air dalam bokor besar disebelah kiri : serong hatinya, sering iri hati.
Pohonnya Ingas : tak dapat untuk berlindung, karena panas.
Burungnya Salindita : lincah / tangkas.
Gedungnya terbalik di depan : boros pengeluaran
Jika Anda ingin menentukan pusaka ageman sesuai dengan weton kelahiran dan siklus wuku silahkan hubungi admin sejarah budaya di 0857 3380 4499
Ulasan
Belum ada ulasan.